KASUS SKANDAL AKUNTANSI PADA ENROR
Enron
merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam
melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada
tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian
melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang
tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut,
antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan
kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun
2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap
pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara
drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai
ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus
perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi
terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $
31.2 milyar.
Dalam kasus
Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan
keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan
mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar
saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang
dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Kronologis, fakta,
data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron
(debacle), dapat penulis kemukakan sebagai berikut:
1.
Board of
Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan
dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya
bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek
akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2.
Enron
merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing
secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a.
Mantan Chief
Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula
adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b.
Direktur
keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c.
Sebagian
besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3.
Pada awal
tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan
mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko
yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari
hasil evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP
Andersen.
4.
Salah
seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting
perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan
hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO
Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas
kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk
mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan.
Hasil investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada
hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan.
5.
Pada tanggal
16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam
laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393
juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay,
menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat
baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi
khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya
menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para
analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar
tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6.
Pada tanggal
2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan
memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan
yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan
pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning)
berkurang dalam jumlah yang sama.
7.
Enron dan
KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen
yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan
terhadap proses peradilan
8.
Dana pensiun
Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu
harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.
9.
KAP Andersen
diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP
Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat
Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
10. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada
tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan
direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay mengundurkan diri dari
dewan direktur perusahaan.
11. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen
menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan
hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
12. Pemerintahan Amerika (The US General Services
Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak
pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.
13. Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman
Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan
dalam proses peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang
di selidiki.
14. KAP Andersen terus menerima konsekwensi
negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang
bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai
keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.
15. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal
Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek
audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman
KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai
oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.
16. Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph
Berandino mengundurkan diri dari jabatannya.
17. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP
Andersen, David Duncan, yang bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron
mengaku bersalah atas tuduhan melakukan hambatan proses peradilan dan setuju
untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron .
18. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon
mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden dan Chief Opereting Officer Enron
yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
19. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston
menyatakan KAP Andersen bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses
peradilan.
B.
Identifikasi Masalah
Identifikasi
dari masalah ini adalah Bagaimana Kasus Enron dilihat dari Perspektif Etika
Bisnis dan Profesional Akuntan beserta implikasinya.
C.
Pembahasan Masalah
Menurut
teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan kecurangan,
menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu opportunity;
pressure; dan rationalization, ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari
melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya,
karena kita meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi
terhadap kepercayaan publik (public trust). Praktik bisnis Enron yang
menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak
pihak.Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja,
tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam
saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact).
Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga
saham berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory,
Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau
principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai
pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak
agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk
kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika
bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah
ketidak jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah
hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak
disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.
D. Dampak
Akibat Kasus Enron dan KAP Andersen
Kasus ini
memberikan dampak di Amerika bahkan di Indonesia.
A.
Seperti yang
saya kutip dari sumber yang sama (blog yang Diposkan oleh Dr. Dedi Kusmayadi,
SE., M.Si., Ak di 04:47), kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan
tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di Amerika Serikat antara lain :
1.
Pemerintah
AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan
cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan
publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting Oversight
Board) yang bertugas:
a)
Mendaftar
KAP yang mengaudit perusahaan public
b)
Menetapkan
atau mengadopsi standar audit, pengendalian mutu, etika,
independensi dan standar lain yang berkaitan dengan audit perusahaan public
c)
Menyelidiki
KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan mengenakan sanksi
jika perlu
d)
Melaksanakan
kewajiban lain yang diperlukan untuk meningkatkan standar professional di KAP
e)
Meningkatkan
ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar professional,
peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik.
2.
Perubahan-perubahan
yang ditentukan dalam Sarbanes-Oxley Act
a)
Untuk
menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang memberikan
jasa non audit
kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang
dilarang :
1)
Pembukuan dan
jasa lain yang berkaitan.
2)
Desain dan
implementasi sistem informasi keuangan.
3)
Jasa
appraisal dan valuation
4)
Opini
fairness
5)
Fungsi-fungsi
berkaitan dengan jasa manajemen
6)
Broker, dealer,
dan penasihat investasi
b)
Membutuhkan
persetujuan dari audit committee perusahaan
sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee.
sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee.
c)
Melarang KAP
memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit
tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
d)
KAP harus
segera membuat laporan kepada audit committee
yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.
yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.
e)
KAP dilarang
memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief
accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP
tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP
tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
3.
SOX melarang
pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi investigasi
pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan
CFO harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan
adalah sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi yang dilaporkan adalah
wajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai tambahan, menjadi semakin
banyak ancaman pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini.
4.
International
Federation Accountants (IFAC), pada akhir tahun 2001 merevisi kode etik bagi
para akuntan yang bekerja agar menjadi whitstleblower sebagai berikut “ para
profesional dituntut bukan hanya bersikap profesional dalam kaidah-kaidah
aturan profesi saja tetapi profesional juga dalam menyatakan kebenaran pada
saat masyarakat akan dirugikan atau ada tindakan-tindakan perusahaan yang tidak
sesuai dengan hukum yang berlaku”.
5.
AICPA dan
The Big Five KAP di Amerika mendukung inisiatif Reform yang melarang KAP untuk
menawarkan jasa internal audit dan jasa konsultasi lainnya kepada perusahaan
yang menjadi klien audit KAP yang bersangkutan.
6.
Jhon
Whitehead dan Ira Millstein, ketua bersama Blue Ribbon Committe
SEC,mengeluarkan rekomendasi tentang perlunya kongres menyusun Undang-Undang
yang mengharuskan perusahaan Go Public melaksanakan dan melaporkan ketaatanyan
terhadap pedoman corporate governance.
7.
Securities
Exchange Commission (SEC) dan New York Stock Exchange (NYSE), menyerukan bahwa
auditor internal harus lebih mempertajam peran dalam pemeriksaan ketaatan,
mengelola resiko, dan mengembangkan operasi bisnis, dan setiap perusahaan
diwajibkan untuk memiliki fungsi audit intern (James : 2003).
B.
Adapun
dampak lain dari kasus ini yang saya kutip dari sebuah artikel yang berjudul
“Audit Eksternal dan Hubungannya dengan Komite Audit” (Oleh IKAI ) . Dalam
artikel tersebut dijelaskan menurut Agus Kretarto-Anggota Komite Audit PT Bank
BII, Tbk dalam pembahasannya tentang “Kriteria Pemilihan Auditor Eksternal”
menjelaskan bahwa profesi akuntan publik saat ini sedang mendapatkan sorotan
tajam bahkan sinis dari masyarakat umum akibat terjadinya skandal-skandal besar
di negara maju seperti AS yaitu kasus Enron dan WorldCom. Akibat kasus-kasus
tersebut kini kredibilitas akuntan publik menjadi jatuh terutama disebabkan
oleh keterlibatan Arthur Andersen salah satu KAP terbesar di dunia di dalam
skandal tersebut. Akuntan Publik tidak lagi dipandang sebagai profesi yang unik
melainkan sebagai industri yang tidak lepas dari kepentingan bisnis yang
sempit.
Fenomena ini telah mendorong berbagai upaya untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik. Contoh yang paling nyata adalah inisiatif Sarbanes-Oxley yang merekomendasikan pembentukan badan pengawas akuntan publik di pasar modal. Indonesia sendiri tidak terlepas dari pengaruh skandal tersebut sehingga berbagai pihak seperti IAI dan BAPEPAM kini tengah membahas pengawasan kompetensi dari Akuntan publik terutama yang terlibat di pasar modal Indonesia. Bagi perusahaan di Indonesia sendiri, pelajaran dari AS tersebut harus menjadi acuan agar tidak sampai terulang di Indonesia. Untuk itu di dalam menunjuk auditor eksternalnya perusahaan harus memiliki kriteria yang mampu meminimalkan resiko manipulasi audit.
Fenomena ini telah mendorong berbagai upaya untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik. Contoh yang paling nyata adalah inisiatif Sarbanes-Oxley yang merekomendasikan pembentukan badan pengawas akuntan publik di pasar modal. Indonesia sendiri tidak terlepas dari pengaruh skandal tersebut sehingga berbagai pihak seperti IAI dan BAPEPAM kini tengah membahas pengawasan kompetensi dari Akuntan publik terutama yang terlibat di pasar modal Indonesia. Bagi perusahaan di Indonesia sendiri, pelajaran dari AS tersebut harus menjadi acuan agar tidak sampai terulang di Indonesia. Untuk itu di dalam menunjuk auditor eksternalnya perusahaan harus memiliki kriteria yang mampu meminimalkan resiko manipulasi audit.
C.
Kasus ini
juga berdampak di Indonesia, seperti yang saya kutip dari Jum’at, 05 April 2002
| 10:27 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta dengan judul “Arthur Andersen Indonesia
Belum Terpengaruh Enron”. Berikut adalah kutipan dari
artikel tersebut : TEMPO Interaktif,
Jakarta:Prasetio, Utomo & Co, member akuntan publik Arthur Andersen di
Indonesia, belum mendapat pengaruh bangkrutnya Enron. Country Managing Partner
Arthur Andersen Indonesia, Soemarso Slamet Rahardjo, di kantornya, Jumat (5/4),
juga mengatakan akan mengikuti kantor pusat berkaitan dengan soal merger. “Kami
tetap bekerja seperti biasa tanpa gangguan, dengan dukungan infrastruktur dan
administratif penuh dari jaringan global maupun regional Andersen Worldwide,”
katanya.
D.
Arthur
Andersen LLP – member di Amerika Serikat – dianggap ikut bersalah dalam
kebangkrutan Enron. Akibatnya, Member Arthur Andersen di beberapa negara
seperti, Jepang dan Thailand, telah membuat kesepakatan merger dengan KPMG,
Australia dan Selandia Baru dengan Ernst & Young, dan Spanyol dengan
Deloitte Touche Tohmatsu.
Soemarso mengatakan di Amerika Serikat,
sejumlah kliennya tidak lagi menggunakan Andersen sebagai konsultannya akibat
kasus Enron. “Kalau Indonesia, seperti saya katakan, secara bisnis masih bisa
dipertahankan,” katanya. “Belum ada klien yang drop gara-gara kasus Enron.”
Ia
mengatakan perkembangan terakhir yang terjadi pada Andersen LLP dapat
mempengaruhi hubungan kerjasama perusahaan yang berdiri sejak 1968 itu dengan
Andersen. Tapi, katanya, “Sampai saat ini kami masih bekerjasama dengan
Andersen.” Tapi jika Andersen di Amerika Serikat kondisinya tidak membaik,
katanya, “Mau tidak mau kita juga nantinya terpaksa harus merger.”
Ia mengatakan Arthur Andersen Indonesia, yang
memiliki lebih dari 1000 eksekutif, akan mengikuti kebijakan pusat. “Dengan
siapa [kita merger], kita ikutin,” katanya. Alasannya, jika merger sendiri,
meskipun berhak, nilainya akan dipandang kecil.
Ia juga mengatakan dirinya dan sekitar 40
partner Prasetio Utomo akan terus mengkaji dengan hati-hati beberapa opsi
sambil mencermati perkembangan di AS. Pada waktunya nanti, lanjut dia, Prasetio
Utomo akan membuat keputusan yang sebaik-baiknya untuk melindungi kepentingan
karyawan. “(Seandainya merger)Tidak ada pemutusan hubungan kerja. Tidak ada
itu,” tegasnya.
Di Amerika sendiri, aktivitas seluruh member
Andersen dibekukan pemerintah. Akibatnya, menurut Asian Wall Street Journal
edisi Jumat (5/4), klien-klien Andersen LLP beralih ke berbagai auditor. Antara
lain Delotte and Touche (10 persen), KPMG (11 persen), PriceWaterhouseCooper
(20 persen), dan Ernst & Young (28 persen). Dan yang berpindah ke
auditor-auditor kecil lainnya atau mengaku belum tahu berpindah kemana sebanyak
40 persen.
Prasetio, Utomo&Co didirikan tahun 1968.
Pada awal pendiriannya, firm ini bekerja sama dengan SGV Group (Sycip, Gorres,
Velayo) yang berbasis di Manila, Filipina. Pada saat itu, SGV Group merupakan
KAP independen yang memiliki jaringan terbesar di Asia Timur. Pada tahun 1985,
SGV Group bergabung menjadi mitra Arthur Andersen & Co., Societe
Cooperative, yang diikuti pula oleh Prasetio Utomo. (Ucok Ritonga-Tempo News
Room)
E.
Simpulan
Dari kasus tersebut bisa saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Kesimpulan yang bisa diambil dar ketiga sumber yang saya kutip kurang lebih sama seperti yang saya simpulkan. Salah satunya adalah kesimpulan yang saya kutip dari blog yang Diposkan oleh Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47 yang berisi sebagai berikut :
Dari kasus tersebut bisa saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Kesimpulan yang bisa diambil dar ketiga sumber yang saya kutip kurang lebih sama seperti yang saya simpulkan. Salah satunya adalah kesimpulan yang saya kutip dari blog yang Diposkan oleh Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47 yang berisi sebagai berikut :
a. Pihak manajemen Enron telah melakukan
berbagaimacam pelanggaran praktik bisnis yang sehat melakukan (Deception,
discrimination of information, coercion, bribery) dan keluar dari prinsif good
corporate governance.Akhirnya Enron harus menuai suatu kehancuran yang tragis dengan
meninggalkan hutang milyaran dolar.
b. KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya
menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan
pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi
maupun masyarakat diantaranya melalui Deception, discrimination of information,
coercion, bribery. Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus
mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.
F.
Tanggapan
Menurut
saya, dari kasus ini Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik
dan ingkar dari tanggung jawab yang seharusnya menjadi pedoman dalam
melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Pelanggaran tersebut awalnya
mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya menjatuhkan kredibilitas
bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Di dalam kasus ini, KAP
yang seharusnya bisa bersikap menjunjung tinggi independensi dan
profesionalisme tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan
mereka inilah, kedua-duanya telah menuai kehancuran dimana Enron bangkrut
dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangkan KAP Arthur Andersen sendiri
kehilangan ke-independensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP
tersebut dan dapat juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur
Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus
ini. Dimana pentingnya peran profesi Akuntan khususnya Akuntan Publik di pasar
modal guna melindungi kepentingan publik.Tantangan Akuntan Publik yakni menjaga
kualitas dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dalam memberikan
informasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan.
KASUS SKANDAL
AKUNTANSI PADA XEROX
Xerox
Corporation, perusahaan berskala besar yang pernah menjadi raja fotokopi dunia
telah membuat kesalahan fatal dengan fraud revenue yang mencapai US$ 2 miliar,
dan hampir bersamaan dengan waktu terjadinya skandal akuntansi keuangan
terbesar di dunia yang melibatkan perusahaan – perusahaan besar di Amerika
seperti Enron dan WorldCom. Xerox Corporation melakukan berbagai kesalahan
pencatatan accounting dalam keuangan mereka, dan untuk pertama kalinya ketika
masalah ini muncul ke permukaan, Xerox Corp telah didenda karena telah secara
disengaja melakukan pencatatan keuangan bisnis perusahaan dan pembuatan laporan
keuangan perusahaan secara tidak benar, tidak sesuai dengan standar Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP), dan kemudian setelah kejadian tersebut, ditemukan juga selisih
keuntungan “siluman” yang mencapai US$ 2 miliar selama beroperasi tahun 1997
hingga 2001 oleh Securities And Exchange Commision. Fraud Xerox Corp sebuah
skandal yang multidimensional, karena fraud
accounting besar – besaran dan tidak dapat langsung terungkap
seluruhnya, melainkan secara bertahap satu demi satu.
Tidak lama
setelah ditemukannya pelanggaran pertama terhadap GAAP, terungkap pelanggaran
lain terhadap GAAP yang menaikkan pengakuan pendapatan perusahaan secara
berlipat melebihi US$ 3 miliar daripada nilai yang sebenarnya, dan pada
akhirnya menaikkan pendapatan sebelum kena pajak senilai lebih dari US$ 1,5
miliar. Hal ini dikarenakan perusahaan Xerox Corp bertujuan memenuhi standar
pasar saham Wall Street sehingga menyamarkan kinerja operasi perusahaan yang
sebenarnya dari para investor. Xerox Corp berjanji untuk melakukan penyusunan
ulang laporan keuangan perusahaan, merestrukturisasi bagian kontrol keuangan
perusahaan, serta mengurus permasalahan dan administrasi hukum yang berhubungan
dengan hal ini, dan juga membayar denda penalti sebesar US$ 10 juta. Walaupun
begitu, Xerox Corp tidak pernah mengakui ataupun menyangkal bahwa mereka telah
melakukan kesalahan dan fraud dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dan
informasi keuangan perusahaan untuk para investor ataupun pihak lainnya.
Setelah
beberapa lama, Xerox Corp akhirnya mengakui telah mencatat profit dan penjualan
melebihi nilai sebenarnya, sehingga semakin memperburuk keadaan terhadap
perusahaan – perusahaan di Amerika dan prosedur audit yang bersangkutan, karena
setelah terjadinya skandal bangkrutnya Enron, yang merupakan skandal terbesar
dalam fraud auditing yang
terjadi sepanjang sejarah, tidak lama kemudian terungkap banyak perusahaan –
perusahaan besar lainnya yang melakukan pelanggaran terhadap standar prosedur
keuangan dan GAAP secara berturut – turut. Xerox Corp kemudian merevisi
profitnya selama periode tahun 1997 hingga 2001. Dalam laporan sebanyak hampir
1000 halaman kepada Security And Exchange Commision, Xerox. Corp mencatat
kelebihan penjualan peralatan senilai US$ 6,4 miliar.
Namun,
setelah terungkapnya skandal tersebut, laporan dari Wall Street atas kebocoran
pencatatan keuangan Xerox Corp menyebutkan bahwa saham perusahaan di pasaran
tidak anjlok secara drastis. Pada hari yang sama, setelah sempat terguncang
mencapai 25% harga saham, saham Xerox Corp ditutup pada $ 6,97 dari pembukaan
sebesar $ 8.00, atau turun $ 1,03. Xerox Corp kemudian membentuk tim manajemen
baru untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, termasuk penyusunan ulang
keuangan perusahaan serta laporannya.
Pemeriksaan Terhadap Error Dan Fraud
Auditor
resmi Xerox Corp, KPMG, menyatakan bahwa laporan audit atas Xerox Corp hingga
tahun 2001 telah sesuai dengan standar yang berlaku dalam GAAP. Tetapi pada
kenyataannya fraud yang terjadi melibatkan kesalahan yang disengaja atas
pengalokasian pendapatan leasing, sesuatu yang sebelumnya belum terungkap dalam
kasus fraud dengan Securities And Exchange Commision (SEC). Untuk perusahaan office equipment seperti Xerox
Corp, perbedaan angka untuk lease
equipment akan bernilai sangat besar karena memang berorientasi
pada jenis peralatan seperti itu. Penyusunan ulang terhadapnya dapat berarti
nilai penjualan yang dibukukan dalam satu tahun dapat berubah menjadi dibukukan
pada tahun – tahun sesudahnya.
Tindakan Xerox Terhadap Fraud Dan Error
Dengan
kejadian – kejadian ini, saham Xerox Corp jatuh sebanyak 28% hingga senilai $
5,75 setelah sebelumnya hanya sedikit menurun, karena dengan ini kepercayaan
publik dan investor terhadap Xerox Corp semakin berkurang. Xerox juga menukar long –term bond yang jatuh tempo
pada tahun 2009 dengan hanya sekitar 70% dari value bond
tersebut. Hal ini jelas sangat mempengaruhi pasar dan Tom Hougaard sebagai market strategist di financial bookmarkers City Index,
meramalkan bahwa para investor Xerox Corp akan bereaksi keras atas kejadian
tersebut, yang mungkin akan berpengaruh secara signifikan terhadap pasar saham.
Efek terhadap investor akan dirasakan cukup besar, dan mereka akan bertanya –
tanya mengenai kinerja perusahaan yang sebenarnya dan reliabilitas Xerox Corp.
Pada
akhirnya Xerox Corp berhenti bekerjasama dengan auditor KPMG dan memecatnya
untuk digantikan oleh akuntan Pricewaterhouse Coopers LLP. KPMG tidak
berkomentar lebih jauh terhadap hal ini.
Berita
mengenai fraud accounting
Xerox Corp telah menjadi salah satu skandal audit terbesar di dunia. Xerox Corp
yang beberapa tahun belakangan ini mulai bersusah payah karena tidak adanya
permintaan pasar dan juga kerasnya persaingan di Benua Asia, dahulu merupakan
perusahaan besar setelah sekitar akhir 1960-an menguasai pasarnya ketika
memperkenalkan 914, mesin fotokopi xerografis pertama di dunia. Ketika itu
Xerox Corp dapat disejajarkan dengan Microsoft dan produksi 914 menjadi produk
industri dengan hasil penjualan terbesar di dunia sepanjang masa. Namun setelah
itu Xerox Corp gagal melanjutkan penemuan barunya setelah penelitian Xerox Labs
di Silicon Valley menemui kegagalan. Xerox Labs berhasil menciptakan mouse
komputer, tetapi sama sekali tidak berguna karena kerangka kerja atas Personal
Computer (PC) malah dieksploitasi oleh Microsoft, dan ciptaan lainnya yaitu laser
printer, tidak dapat bersaing di pasaran.
Pada bulan
May 1999, harga saham Xerox Corp di pasar saham benar – benar jatuh, dari
nilai yang cukup besar pada point $ 64 hingga hanya menjadi $ 3,81 saja pada
bulan Desember 2000. Namun belakangan Xerox Corp berhasil merestrukturisasi
kembali perusahaan mereka dan telah melunasi hutang sebesar US$ 7 miliar, yang
langsung mengangkat kembali nilai saham perusahaan sebesar 14,3% menjadi $8,97.
KASUS SKANDAL AKUNTANSI PADA WORLDCOM
10 Feb
Worldcom pada
awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun
90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan
telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan pendapatnnya dari $152 juta pada
tahun 1990 menjadi $392 milyar pada 2001, yang pada akhirnya menempatkan
worldcom pada posisi ke 42 dari 500 perusahan lainnya menurut versi majah
fortune.
Akuisisi yang
besar telah terjadi pada tahun 1998 pada saat worlcom mengambil alih perusahaan
MCI yaitu peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang
telekomunikasi jarak jauh. Dan pada tahun yang sama Worldcom membeli perusahaan
UUNet, Compuserve, dan jaringan data AOL (american Online) yang mengukuhkan
posisi Worldcom menjadi operator no 1 dalam infrastruktur internet.
Pada tahun 1990
terjadi masalah fundamental ekonomi pada Worldcom yaitu terlalu besarnya
kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika
mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet
berkurang drastis.hal ini berimbas pada pendapatan Worldcom yang menurun
drastis sehingga pendpatan ini jauh dari yang diharapkan.padahal untuk biaya
akuisisi dan untuk membiayai investasi infrastruktur Worldcom menggunakan
sumber pendanaan dari luar atau utang.
Worldcom bukan
satu-satunya perusahaan yang memiliki masalah keuangan pda saat itu, perusahaan
lain yang mengalami masalah keuangan antara lainQwest Communications, Global
Crossing, Adelphia, Lucent Technologies,dan Enron. Perusahaan-perusahaan
tersebuit memiliki investasi yang besar dalam bisnis internet. Seperti pada
perusahaan tadi investor di Worldcom mengalami kerugian besar. Nilai pasar
saham perusahaan Worldcom turun dari sekitar 150 milyar dollar (januari 2000)
menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini mebuatan pihak
manajemen berusaha melakukan praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita
buruk tersebut.
Praktek
Akuntansi
Dalam laporannya pada 25 Juni Worldcom mengakui bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal.beben jaringan adalah beban yang dibayar oleh Worldcom kepda perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi Worldcom. Dilaporkan sekitar $ 3,005 milyar telah salah diklasifiksi pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar $ 797 juta pada triwulan pertama tahun 2002.berdasarkan data Worldcom $14,7 milyar pad tahun 2001 disajikan sebagai biaya.
Dalam laporannya pada 25 Juni Worldcom mengakui bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal.beben jaringan adalah beban yang dibayar oleh Worldcom kepda perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi Worldcom. Dilaporkan sekitar $ 3,005 milyar telah salah diklasifiksi pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar $ 797 juta pada triwulan pertama tahun 2002.berdasarkan data Worldcom $14,7 milyar pad tahun 2001 disajikan sebagai biaya.
Dengan
memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcommampu menaikkan pendapatan
atau laba. Worldcom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah,
sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan
sebagai beban investasi. Kalau hal itu tidak terdeteksi praktek ini akan
berakibat pendapatan bersih yang lebih rendah dalam tahun-tahun brikutnya.
Karena beban kapitalisasi jaringan tersebut akan didepresiasikan.secara esensi
beban kapitalisasi jaringan akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan
biyanya dalam beberapa tahun dimasa depan, mungkin antara 10 tahun bahkan
lebih.
Staf akuntan
Worldcom telah diwawancara sebelum tanggal 25 Juni. Pada Maret 2002 SEC meminta
data dari perusahaan berupa item-item yang berhubungan dengan Laporan Keuangan.
Termasuk didalamnya :
1.
komisi penjualan dan tagihan-tagihan yang bermasalah
2.
sanksi administrsi terhadap pendapatan yang berhubungn dengan pelanggan dalam
sekala besar
3.
kebijakan akuntansi untuk merger
4.
pinjaman kepada CEO
5.
integrasi sistem komputer Worldcom dengan MCI
6.
analisis ekspektasi pendapatan saham WC
1 Juli 2002
worldcom mengumumkan bahwa akun cadangan di Worldcom juga
diinvestigasi/diperiksa. Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi
kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak
tahun depan. Seharusnyaakun ini tidak boleh dimanipulasi untuk memperoleh
pendapatan.
8 Agustus, Worldcom mengakui bahwa mereka telah menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Dakwaan yang dilaporkan pada tanggal 28 agustus adalah bahwa akun cadangan dikurangi untuk menutupi biaya jaringan yang telah dikapitalisasi.
8 Agustus, Worldcom mengakui bahwa mereka telah menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Dakwaan yang dilaporkan pada tanggal 28 agustus adalah bahwa akun cadangan dikurangi untuk menutupi biaya jaringan yang telah dikapitalisasi.
Pertanyaan
Audit
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukanoleh internal auditor Cynthia Cooper. Mei 2002 Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan Worldcom Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers. Cooper melaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt, sekitar 12 Juni. Yang kemudian Max Bobbitt meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan investigasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukanoleh internal auditor Cynthia Cooper. Mei 2002 Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan Worldcom Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers. Cooper melaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt, sekitar 12 Juni. Yang kemudian Max Bobbitt meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan investigasi.
Kepala keuangan
worldcom diminta untuk mengkoreksi salah saji/salah pengklasifikasiannya.
Setelah berdiskusi lebih lanjut Scott D. Sullivan dipecat pada saat Worldcom
mengadakan pengumuman. Pada hari yang sama David F. Myers mengundurkan diri.
Dilaporkan bahwa Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan penyajian tersebut
kepada Artuhr Anderson selaku auditor eksernal pada tahun 2001. dan Arthur
Anderson pun menyatakan bahwa Sullivan tidak pernah berkonsultasi dengan nya.
Pada tanggal 15
Juli,Tauzi yang merupakan House Energy and Commerce Committee mengatakan bahwa
berdasarkan dokumen-dokumen internal dan email Worldcom mengindikasikan bahwa
sebenarnya pihak eksekutif sudah mengetahui salah saji tersebut sejak awal
musim panas 2000 silam.
Internal auditor adalah pertahanan awal terhadap kesalahan paktek-praktek akuntansi dan kecurangan akuntansi. Satu pertanyaan kepada Internal Auditor Worldcom adalah kenapa butuh waktu lama (1 tahun) untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai kapitalisasi yang begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan total aktiva harusnnya bisa diungkap lebih cepat.
Internal auditor adalah pertahanan awal terhadap kesalahan paktek-praktek akuntansi dan kecurangan akuntansi. Satu pertanyaan kepada Internal Auditor Worldcom adalah kenapa butuh waktu lama (1 tahun) untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai kapitalisasi yang begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan total aktiva harusnnya bisa diungkap lebih cepat.
Pertanyaan yang
lebih berat dilyangkan kepada KAP Arthur Anderson , beberapa pengamat
menyatakan bahwa Arthur Anderson tahu mengenai salah saji yang dilakukan pihak
Worldcom. Karena seharusnya Arthur Anderson bertugas untuk mengaudit kesalah
semacam itu, apalagi kesalah ini sangat material. Beberapa pengamat juga menyatakan
bahwa Arthur Anderson seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan Worldcom,
yang dapat mengakibatkan manajemen perusahaan melakuakan hal diluar kewajaran
praktek akuntansi.
Dampak
25 Juni 2002, saham Worldcom dari $64,5 pada pertengahan 1999 menjadi kurang dari $2 per saham. Dan turun lagi hingga kurang dari $1 yang akhirnya nilai sahamnya kurang dari 1 sen. Para pegawai Worldcom yang mempunyai saham perusahaan sebagai bagian dari dana pensiun mereka juga mengalami kerugian. Pada akhir tahun 2000 sekitar 32 % atau $642,3 juta dana pensiun mereka berupa saham.Dan mengumumkan akan memberhentikan 17.000 karyawan dari total 85 ribu karyawan.
25 Juni 2002, saham Worldcom dari $64,5 pada pertengahan 1999 menjadi kurang dari $2 per saham. Dan turun lagi hingga kurang dari $1 yang akhirnya nilai sahamnya kurang dari 1 sen. Para pegawai Worldcom yang mempunyai saham perusahaan sebagai bagian dari dana pensiun mereka juga mengalami kerugian. Pada akhir tahun 2000 sekitar 32 % atau $642,3 juta dana pensiun mereka berupa saham.Dan mengumumkan akan memberhentikan 17.000 karyawan dari total 85 ribu karyawan.
21 Juli 2002,
Worldcom mengikuti program proteksi kebangkrutan sementara dari departemen
kehakiman Amerika serikat. Worldcom melaporkan aset sebesar $103 milyar dengan
total utang $41 milyar. Kebangkrutan Worldcom merupakan kebangkrutan yang
paling besar di Amerika Serikat
Pada tahun 2004 Worldcom berubah nama mnjadi MCI, dan CEO Worldcom diganti dari Ebbers menjadi john Sidgemore. Scott D. Sullivan didakwa dengan hukuman penjara maksimum 25 tahun penjara sedangkan Ebbers didakwa dengan hukuman penjara lebih dari 25 tahun.
Pada tahun 2004 Worldcom berubah nama mnjadi MCI, dan CEO Worldcom diganti dari Ebbers menjadi john Sidgemore. Scott D. Sullivan didakwa dengan hukuman penjara maksimum 25 tahun penjara sedangkan Ebbers didakwa dengan hukuman penjara lebih dari 25 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar