Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa
“Ya
Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan
apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi
kemudahan.”
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/07/21/15629/doa-memohon-kemudahan-saat-menghadapi-kesulitan/#sthash.O6pPjTzA.dpuf
Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa
“Ya
Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan
apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi
kemudahan.”
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/07/21/15629/doa-memohon-kemudahan-saat-menghadapi-kesulitan/#sthash.O6pPjTzA.dpuf
Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa
“Ya
Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan
apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi
kemudahan.”
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/07/21/15629/doa-memohon-kemudahan-saat-menghadapi-kesulitan/#sthash.O6pPjTzA.dpuf
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami (ber-isti’anah) memohon pertolongan” (QS. Al Fatihah: 5)***
Suatu hari, seorang anak mengeluh kepada ayahnya betapa kacaunya hidupnya. Ia tak tahu harus berbuat apa untuk mengembalikan situasi menjadi lebih baik. Berjuang dan bertahan telah dilakukannya setelah sekian lama. Saat satu masalah selesai, masalah lain datang menghampiri lagi. Gadis ini merasa sangat lelah.
Ayahnya yang seorang koki terkenal, mengajaknya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan memanaskannya di atas kompor. Saat 3 air di panci mendidih, sang ayah memasukkan kentang, telur dan biji kopi masing-masing ke dalam panci.
Sang ayah mengambil kursi dan duduk sembari menunggu 3 bahan tersebut masak. Sang anak merasa penasaran sekaligus tak sabar dengan apa yang dilakukan ayahnya.
Setelah 20 menit berlalu, sang ayah mematikan kompor, mengambil kentang, telur dan kopi masing-masing lalu meletakkannya ke dalam mangkok.
“Nak, apa yang kamu lihat ini?” tanya sang ayah.
“Kentang, telur dan kopi, Yah.”
“Lihat baik-baik,” ujar sang ayah. “Semua bahan ini dimasak dalam air mendidih yang sama. Kentang yang awalnya keras, saat direbus menjadi lembek. Telur yang awalnya rapuh, saat direbus menjadi keras. Lalu, biji kopi ini… lebih unik lagi! Saat direbus, ia berubah bentuk menjadi sesuatu yang baru, air kopi.”
Sang gadis terdiam. “Saat ada masalah menerpamu, bagaimana kamu menyikapinya, Nak? Apakah kamu menjadi seperti kentang, telur atau biji kopi?” tanya sang ayah.
***
Dalam menjalani kehidupan ini, tentu kita sebagai manusia pasti pernah dan akan mengalami kesulitan dan kesusahan, yang semua itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sesungguhnya tatkala kesulitan itu datang, maka Allah lah sebaik-baik penolong dan kepada-Nya lah kita bergantung.
sumber : http://halocities.com/43604